Halaman

Jumat, 22 November 2013

Asal-usul Kartu Merah & Kuning Di Dunia


keranjanghitam.blogsopt.com
Apakah penggunaan kartu merah dan kuning
sudah dikenal begitu sepak bola modern
muncul? Jawabannya tidak. Kartu merah dan
kuning baru diperkenalkan pada Piala Dunia
1970.
Namun, inspirasinya muncul pada Piala Dunia

1966, pada perempat final antara tuan rumah
Inggris dan Argentina. Wasit yang memimpin
pertandingan itu berasal dari Jerman, yakni
Rudolf Kreitlein.
Karena melakukan pelanggaran keras, kapten
Argentina, Antonio Rattin, dikeluarkan oleh
Kreitlein. Namun, Rattin tak paham apa
maksud wasit asal Jerman itu. Dia pun tak
segera meninggalkan lapangan.
Wasit Inggris yang ikut bertugas di
pertandingan itu, Ken Aston, kemudian masuk
ke lapangan. Dengan sedikit modal bahasa
Spanyol, dia merayu Rattin untuk
meninggalkan lapangan. Pasalnya, wasit yang
memimpin pertandingan, Rudolf Kreitlein,
memutuskan begitu. Karena hanya tahu
bahasa Jerman dan Inggris, ia kesulitan
menjelaskan keputusannya kepada Rattin.
Karena kasus ini, Ken Aston kemudian
berpikir. Harus ada komunikasi universal yang
bisa langsung diketahui semua orang, ketika
wasit memberi peringatan kepada pemain atau
mengeluarkannya dari lapangan. Dengan
demikian, wasit tak perlu harus membuat
penjelasan dengan bahasa yang mungkin tak
diketahui pemain.
Suatu hari, dia berhenti di perempatan jalan.
Melihat lampu lalu lintas, dia kemudian
mendapatkan ide. Kemudian, dia
mengusulkan agar wasit dibekali kartu kuning
dan merah. Kartu kuning untuk memberi
peringatan keras atau sanksi ringan kepada
pemain yang melakukan pelanggaran. Adapun
kartu merah untuk sanksi berat, dan pemain
yang melakukan pelanggaran berat itu harus
keluar dari lapangan.
Ide itu diterima FIFA. Pada Piala Dunia 1970,
kartu kuning dan merah kali pertama
digunakan. Ironisnya, sepanjang Piala Dunia
1970 tak satu pun pemain yang terkena kartu
merah. Hanya kartu kuning yang sempat
dilayangkan sehingga kartu merah tak bisa
“pamer diri” pada Piala Dunia 1970.
Meski ide tersebut datang dari wasit Inggris,
negeri itu tak serta merta menerapkannya di
kompetisi mereka. Kartu merah dan kuning
baru digunakan di kompetisi sepak bola
Inggris pada 1976. Pasalnya, wasit kemudian
terlalu mudah mengeluarkan kartu dan
diprotes banyak pemain. Oleh sebab itu,
penggunaannya sempat dihentikan pada 1981
dan 1987.
Yang menarik, ide ini diadopsikan di cabang
olahraga hoki. Bahkan, kartu-kartu peringatan
di cabang ini menggunakan tiga warna seperti
lampu lalu lintas: hijau, kuning, dan merah.
Hijau untuk peringatan, kuning untuk
mengeluarkan pemain sementara waktu, dan
merah untuk mengusir pemain secara
permanen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar